Judul : Dikta & Hukum
Penulis : Dhia'an Farah
Penerbit : Asoka Aksara X Loveable
Tahun terbit : 30 Mei 2021
Jumlah halaman : 396 halaman
Sinopsis
Novel "Dikta & Hukum" menceritakan tentang Dikta seorang mahasiswa hukum yang pintar, kaya, baik, rajin, penyayang, dan ganteng. Dikta dijodohkan dengan Nadhira seorang anak SMA kelas 12 yang memiliki karakter mager dan pemalas. Sifat Nadhira sangat berbanding terbalik dengan sifat Dikta. Dikta dan Nadhira seperti langit dan bumi, meski begitu mereka akhirnya bisa saling melengkapi satu sama lain.
Hubungan Dikta dan Nadhira semakin rumit ketika Nadhira sudah punya pacar. Begitu pula Dikta yang hanya menganggap Nadhira sebagai seorang adik dan teman masa kecil saja. Keduanya menolak untuk dijodohkan, namun Dikta dan Nadhira harus terpaksa terjebak dalam hubungan tersebut demi menjaga perasaan orang tua mereka.
Seiring berjalannya waktu, Nadhira mulai jatuh cinta dengan Dikta berkat intensitas dan sifat Dikta yang sangat baik pada dirinya. Perasaan itulah yang mengawali kisah percintaan Dikta dan Nadhira keduanya dimulai. Tarik ulur dari kisah percintaan Dikta dan Nadhira yang rumit sudah pasti akan dibahas, seperti rahasia-rahasia besar Dikta akan mulai terungkap, sampai akhirnya kisah keduanya tidak direstui oleh alam semesta. Dikta akhirnya juga sedikit demi sedikit mulai menceritakan hal-hal yang selama ini ia sembunyikan, yakni hidup Dikta yang sudah tidak lama lagi. Dikta menderita sakit ginjal dan diprediksi tidak akan bertahan lama. Akhirnya Dikta menulis Wish List yang ingin ia lakukan bersama Nadhira sebelum ia pergi jauh.
Daya tarik novel ini adalah UUDN, yakni singkatan dari Undang-Undang Dikta Nadhira yang berisi seperti berikut ini.
- Pasal satu, dasar hukum perjodohan yang mengikat kedua belah pihak, yakni Nadhira dan Dikta.
- Pasal dua, memuat tentang bagaimana Keduanya tanpa sadar saling menghindar agar tidak jatuh cinta satu sama lain.
- Pasal tiga, menjelaskan kedua belah pihak terhukum dengan jatuh hati yang tak bisa mereka hindari lagi.
- Pasal empat, ketentuan umum keduanya sebagai kekasih yang saling mencintai dan mengasihi.
- Pasal lima, kewenangan absolut semesta menentukan akhir dari cerita yang mereka yakini akan abadi meskipun akhirnya tidak bisa bersama.
Kelebihan
Kelebihan novel "Dikta & Hukum" adalah karakter tokohnya yang membuat semua cerita jadi lebih hidup. Dikta yang digambarkan sebagai laki-laki dengan image cool dan kuat, akhirnya menangis dan mengungkapkan rasa sakitnya dan terlihat lemah. Sedangkan karakter Nadhira baperan, mageran, layaknya gadis SMA pada umumnya yang masih labil dengan sifat pekerjaannya. Perpaduan latar belakang yang berbeda membuat sang pembaca semakin kaya dan saling melengkapi untuk menjadi cerita yang lebih kompleks. Ending novel "Dikta & Hukum" juga ditutup dengan pilihan adegan yang tepat, yakni kebijaksanaan dalam mengakhiri segala sesuatu yang sudah terjadi. Penulis novel "Dikta & Hukum" membuat kisah ini selesai dengan setuntas-tuntasnya melalui banyak penerimaan dan mungkin banyak menguras air mata pembacanya.
Kekurangan
Kekurangan novel "Dikta & Hukum" adalah penokohan yang dirasa posisinya kurang tepat dalam cerita, yakni tokoh bernama Jeno yang memiliki karakter sangat baik, bahkan hampir sempurna seperti karakter Dikta. Selain itu ada adegan yang terlalu berlebihan seperti ketika Dikta meminta maaf di depan pintu kamar Nadhira, Dikta harusnya punya cara yang lebih baik atau keren untuk meminta maaf tanpa harus mendramatisir keadaan karena pada dasarnya pembaca sudah mengetahui letak ketragisan hidup Dikta.
Cerita novel "Dikta & Hukum" viral di Internet, jadi ada saja perasaan yang memenuhi ekspektasi ketika membaca versi lengkapnya. Mungkin ini menjadi hal negatif jika sebagian besar cerita novel "Dikta & Hukum" sudah viral dan diketahui banyak orang akhirnya pembaca kehilangan eksklusifitas untuk menyerap setiap makna dalam cerita novel tersebut. Bisa saja pembaca sudah terekstrak dengan beberapa kolom komentar yang membahas tentang cerita novel ini. Meskipun pada praktiknya pembaca memiliki cara sendiri-sendiri untuk menikmati karya sastra, termasuk novel romance ini.
Kesimpulan
Novel "Dikta & Hukum" bertemakan kisah remaja yang dibalut asmara dengan alur novel septihan yaitu, alur maju. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga (serba tahu). Peristiwa novel "Dikta & Hukum" yang berkesan ketika Dikta menceritakan hal yang selama ini ia sembunyikan, yakni hidupnya yang sudah tidak lama lagi. Ia mulai menulis Wish List yang ingin dilakukan bersama Nadhira sebelum pergi jauh. Dikta juga menulis Undang-Undang Dikta Nadhira (UUDN) tentang perjodohan. Novel "Dikta & Hukum" menyuruh kita untuk lebih banyak bersyukur karena diberi kehidupan yang panjang. Meski Dikta pintar, kaya, baik, rajin, penyayang, dan ganteng, namun takdir berkata lain dengan pendeknya umur Dikta. Novel ini juga memotivasi kita untuk jangan mudah menyerah dan tetap semangat. Novel "Dikta & Hukum" mengangkat isu kesehatan yang mungkin sekarang memang sedang banyak dihiraukan oleh anak-anak muda, serta pelajaran kehidupan lainnya seperti keluarga dan persahabatan.
Alhamdulillah, semoga bermanfaat resensinya Nak
BalasHapus